Rabu, 13 Juli 2011

Melanglang Buana Hingga Akhirnya Pulkam

Mengutak-atik si kulit bundar merupakan keahliannya. Sejak usia 15 tahun hingga kini beranjak 34 tahun, tak menggoyahkan Effendi Ibrahim untuk tetap berprestasi. Walau akhirnya di usia yang tak muda lagi sebantaran pemain sepakbola, Effendi Ibrahim pulang kampung alias pulkam. Dia pun mengakui akan setia membela klub Atjeh United sampai masa pensiunnya di lapangan hijau.

Dirinya dikenal dari sepakbola dan tetap mengabdi pada persepakbolaan. Kata lelaki berkulit kuning langsat ini, sejak kecil cinta akan sepakbola. Di kampung kelahirannya, yaitu PSPU Jangka, Bireuen, Effendi Ibrahim memulai karir. "Saat itu usiaku baru 15 tahun," kenangnya kepada Rakyat Aceh, belum lama ini.
Kepiawain Effendi Ibrahim remaja membuat dirinya dilirik untuk bergabung dengan klub asal Bireuen yaitu PSSB pada tahun 1996.

Namun hal itu tak membuat Effendi Ibrahim puas. Bahkan keahlian Effendi Ibrahim menggiring bola dilirik banyak klub nasional. Tak disangka, klub Persiraja Banda Aceh yang pertama kali meminang Effendi Ibraim untuk bergabung. Sudah pasti, nilai plus tehnik dan taktik sebagai gelandang sangat dibutuhkan tim ranah rencong itu kepada dirinya.

Dan, di Persiraja Banda Aceh melambungkan namanya hingga dikenal tim-tim bertaraf nasional se Indonesia.
"Aku bermain profesional di tim Persiraja Banda Aceh. Bakatku pun ditempa di klub itu," singkatnya.
Kepiawaian Effendi Ibrahim disetarakan dengan pemain seangkatannya yaitu Dahlan Djalil di Persiraja.

Malah, tak berapa lama berkelang, Effendi Ibrahim meninggalkan Persiraja Banda Aceh untuk bergabung dengan klub nasional di tanah air. Dia pun merambah klub PS Semen Padang dan bertahan beberapa musim di kompetisi Liga Indonesia milik ranah minang itu. Lebih membanggakan lagi, informasi diperoleh bahwa Effendi Ibrahim merupakan pemain tumpuan bagi PS Semen Padang yang kental degan sebutan Kerbau Merah ini.

Tak hanya di situ, Effendi Ibrahim selanjutnya dirangkul tim Persija Jakarta. Di salah satu tim elit tanah air ini, ketangkasan Effendi Ibrahim kembali diuji. "Yang pasti, kalau aku berada di lapangan memiliki keyakinan optimis," motivasinya.

"Sebab, semua lawan adalah harus dihadapi dan setiap pertandingan yang kita lakoni dengan kematangan akan membuahkan hasil maksimal," ucapnya.
Effendi Ibrahim tak pernah putus asa dalam menghadapi setiap tantangan. Apalagi di lapangan hijau yang merupakan ketangkasannya.

"Setiap tim yang ku naungi, aku tetap akan memperlihatkan permainan yang terbaik. Dan, di tim baru ini yaitu Atjeh United, aku tetap berupaya dengan pengalaman yang kumiliki ketika bermain di tim nasional lainnya," sahut Effendi.

Kini, setelah lelah melanglang buana, akhirnya Effendi Ibrahim pun kembali ke kampungnya membela klub Atjeh United. Walau demikian, bergabungnya dia di Atjeh United bukanlah mudah. Melalui seleksi demi seleksi barulah Effendi dinyatakan layak membela tim salah satu di Liga Primer Indonesia itu.

"Biar pun salah satu pemain senior di Aceh ini, tapi aku tetap mengikuti seleksi di tim Atjeh United. Jadi, masuk ke tim bukanlah mudah, meski memiliki pengalaman lebih," ucapnya. Baginya bergabung di tim Atjeh United merupakan suatu kebanggaan. Tim yang berjuluk �Aceh Mania" ini mungkin pelabuhan terakhir Effendi Ibrahim.

�Mungkin Atjeh United klub terakhir saya, menjelang pensiun sebagai pemain karena usia sudah tua. Dan saya ingin memberikan yang terbaik bagi tim Aceh, Atjeh United di LPI ini,� ujarnya.Dia menambahkan, di klub yang dibelanya sekarang ini, butuh banyak polesan. Diakui Effendi, timnya belum padu dan butuh waktu untuk menyamakan visi pemain. Tapi Effendi Ibrahim puas dengan materi pemain yang dimiliki Atjeh United.

"Pemain cukup berkualitas dan hanya butuh polesan sedikit untuk bisa saling kerjasama. Atjeh United juga tak kalah dengan tim lainnya di LPI. Artinya, aku yakin Atjeh United bisa menyaingi tim-tim yang ada di LPI saat ini," singkatnya lagi.

Harapan Effendi Ibrahim supaya pemain tim Atjeh United tetap semangat, kerjasama, padu dan disiplin.
"Aku optimis Atjeh United bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat Aceh,"akhirinya. (sud)

1 komentar: